Di sebuah kerajaan, seorang raja yang juga seorang kesatria yang tangguh, mengadakan sayembara untuk mencari seorang kesatria yang pantas mendampingi putrinya. Sayembara sangatlah sederhana,
“Barang siapa yang berani menyebrangi kolam renangnya yang berjarak 20 meter saja maka akan menjadi seorang pemenang. Hadiah bagi pemenang adalah akan dipersuntingan dengan putri raja .” Siapa yang tidak mau dapat putri raja yang cantik?
Cukup hanya menyeberang kolam. Tunggu dulu…..,
ada pemberitahuan lainya.
Ternyata,
di kolam renang ada seekor buaya betina (kalau jantan mah namanya pakaya) yang sudah 1 tahun tidak diberi makan.
Siapa berani hanyo?!
Padalhal ribuan peserta sudah bersiap-siap di pinggir kolam untuk mendapatkan impianya.
Tapi mendadak nyali mereka ciut, setelah tau ada buaya yang ikut berenang. Asli, tak ada yang mau menggadaikan hidupnya meski di iming-imingi menjadi menantu raja, yang berarti bias menjadi raja juga kelak.
Sunyi sepi tak ada yang bergerak. Tiba-tiba terdengar bunyi “byuuurrr”!
semua langsung menatap kolam yang berkecipak.
Ada dua gerakan yang bergerak sama-sama cepat,
saling berkejaran, hingga munculah seorang pemuda dengan tampang menggigil dan nafas ngos-ngosan.
“Selamat! Anda menjadi pemenang.”
"Apa kiatnya menyebrangi kolam dengan buaya ganas di dalamnya?” Tanya sang raja.
Pemuda itu menatap sang raja dengan wajah keheranan, lalu menatap wajah hadirin dengan wajah memerah. Hoii! Siapa tadi yang mendorong saya masuk kolam?! Siapa?! Teriak lantang dengan galak.
Di dorong ke kolam, di paksa mengambil resiko, kepepet mempertahankan hidup yang mengekuarkan kemampuan super kita yang tersembunyi.
Tentu saja, siapa mau sich dijorokkan (dibeburkan) dan harus menggung resiko?
Namun dalam hidup, dijorokkan adalah suatu kiat/kebutuhan kita menuju sukses. Jika tidak, maka kita akan berjalan di tempat dalam zona nyaman kita saat ini. (tepok)
Wallahu a'lam.
Semoga ada hikmahnya.
Cari dah teruslah mencari cinta Ilahi.
Salam ukhwah fillah selalu ^_^